Ibu Wituroh (49 th), adalah ibu penjual sarapan yang berusaha membantu suaminya untuk bangkit kembali dalam mencari penghidupan keluarga. Istri dari bapak Subechan (52 th) serta ibu dari Meytia Nurdiana Istiqomah (18 th) dan Gerra Elciana Aulia Mahsa (14 th) berusaha mulai bangkit dari kebangrutan usaha sebelumnya.
Keluarga ini mendiami disalah satu rumah lama yang berada didalam gudang milik saudaranya, sejak rumahnya dijual untuk melunasi hutang usaha sebelumnya. Praktis penghasilan keluarga ini dimulai dari nol bahkan minus, ia memulai kerja serabutan seadanya yang menyuruh dan berjualan sarapan pagi dari modal sebesar Rp.75.000 dengan memanfaatkan alat dapur yang dipunyainya, iapun tak lepas dari Shalat jamaah di masjid- walaupun tidak wajib bagi wanita di masjid- hanya saat sholat subuh saja karena ia masih menyiapkan masakannya.
Selama setahun ia berjualan dan bertemulah ibu Dewi yang menjadi pelanggan sarapan pagi dan memperkerjakan dirumahnya. Semenjak kedekatannya dengan bu Dewi, hal-hal yang selama ini ia inginkan ahirnya diutarakannya dan kebetulan bu Dewi adalah donatur LAZiS JATENG cabang Pekalongan.
Dengan melihat hal demikian tanpa berpikir panjang ia segera meresponnya dan memfasilitasi bu Wituroh ini untuk dapat dibantu sebuah gerobak untuk menjajakan masakannya dan sekaligus berfungsi untuk membawa hasil masakannya menuju tempat jualan sebagai keingaiannya selama ini. Setelah dilakukakan survey dan pendataan oleh tim LAZiS JATENG, dikarenakan hasil dari survey tersebut keluarga Ibu wituroh layak untuk dibantu, ahinya tanggal 19 Maret 2019 bantuan gerobak yang diinginkannya selama ini mendarat persis ditempat mangkalnya selama ini. Semoga senantiasa diberikan keberkahan ibadah dan penghasilannya, aamiin …