Skip to content

Lebih Utama Qurban 1 Ekor Kambing atau 1/7 Sapi?

Qurban Itu Setiap Tahun atau Sekali Seumur Hidup?
Ilustrasi Hewan Qurban Sapi dan Domba (Foto: Stockfeed)
Waktu Baca: 3 menit

LAZIS JATENG – Sejatinya jenis hewan yang diqurbankan untuk ibadah qurban memang sudah dijelaskan dalam syariat. Hewan seperti kambing, domba, sapi, dan unta menjadi ragam hewan yang tertera untuk diqurbankan sebagai hewan qurban saat pelaksanaan idul Adha.

Bagi yang ingin menunaikan Qurban maka perlu untuk mengetahui beberapa hal terkait qurban tersebut. Hal yang paling subtansi salah satunya adalah kita harus menentukan jenis hewan yang akan kita qurbankan. Lebih dalam lagi, kita paham jenis hewan qurban apa yang paling utama atau afdhal dijadikan qurban.

Menurut beberapa ulama, dahulu Rasulullah SAW sangat suka berqurban dengan hewan kambing atau domba. Sedangkan mayoritas masyarakat Indonesia lebih suka mengonsumsi daging sapi, oleh karenanya sebagian lebih gemar berqurban jenis hewan ini.

Lebih Baik mana antara Qurban 1 Kambing atau 1/7 Sapi?

Jika masih bingung memilih hewan apa yang akan diqurbankan antara qurban kambing atau domba dengan ikut patungan 1/7 sapi di Idul Adha tahun ini ada baiknya menyimak penjelasan tentang lebih utama yang mana antara kedua hewan qurban tersebut.

Dijelaskan bahwa, sesungguhnya Rasulullah SAW suka mengonsumsi daging kambing, terutama bagian paha. Abu Hurairah r.a. berkata,

“Suatu ketika dihidangkan ke hadapan Rasulullah Saw semangkuk bubur dan daging. Maka beliau mengambil bagian paha dan bagian itulah yang paling disenangi oleh nabi Muhammad SAW,” (HR. Muslim)

Selain itu, menurut keterangan ulama As-Syirazi – Syafiiah “Berqurban dengan seekor kambing lebih utama dibandingkan ikut urunan unta atau sapi bersama 7 orang. Sebab berqurban seekor kambing berarti menumpahkan darah (menyembelih) sendirian. (Al-Muhadzab, 1/433).

Di samping itu, terdapat alasan lain yakni qurban yang sering dilakukan Rasulullah SAW adalah utuh satu ekor, baik kambing, sapi, maupun unta, bukan 1/7 sapi atau 1/10 unta. Kemudian, aktivitas menyembelihnya pun menjadi lebih banyak. Hal ini juga sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh penulis kitab Al Muhadzab Al Fairuz Abadzi As Syafi’i (lih. Al Muhadzab 1/74).

Kemudian Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menyimpulkan,

“Hewan qurban yang paling afdal adalah unta, lalu sapi ketika disembelih utuh, lalu domba, lalu kambing, lalu 1/7 unta, kemudian 1/7 sapi.” (Disebutkan dalam kitab beliau Ahkam Al-Udhiyyah)

Ada juga pendapat Ibnu Qassim Al Ghazi yang menyatakan bahwa satu kambing itu lebih utama daripada patungan sapi. Namun jika dilihat dari sisi jenisnya, yang lebih utama adalah unta, lalu sapi lalu kambing.

Lebih Utama Qurban 1 Ekor Kambing atau 1/7 Sapi?
Ilustrasi hewan qurban (Foto: Dreamstime)

Berqurban Sesuai Dengan Kemampuan

Sebuah syiar Islam akan segera datang menghampiri kita semua yaitu hari raya Idul Adha atau biasa disebut sebagai hari raya qurban, sebab pada hari itu umat Muslim di dunia akan melaksanakan ibadah qurban. Ibadah kurban memiliki nilai hikmah yang sangat besar, di antaranya adalah berbagi kegembiraan kepada mereka yang membutuhkan, memperkuat tali persaudaraan di antara umat Muslim dan menanamkan rasa kasih sayang di antara mereka. Ibadah qurban merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan, Allah subhanahu wata’ala berfirman: 

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Maka shalatlah kepada Tuhanmu dan sembelihlah hewan kurban”(QS. al Kautsar ayat 2).

Kesunnahan berqurban tidak berlaku bagi setiap orang, melainkan bagi mereka yang masuk ke dalam kategori orang mampu, sehingga bagi mereka yang tidak tergolong mampu, tidak dituntut melakukan kurban. Lantas sejauh mana batasan orang yang mampu berkurban?

Seperti yang dilansir dari NU Online, seseorang dapat dikatakan mampu apabila ia memiliki dana yang cukup dibuat qurban yang melebihi kebutuhannya dan orang-orang yang wajib ia nafkahi, selama hari raya qurban dan tiga hari tasyriq setelahnya (tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah).

Berpijak dari hal tersebut, seseorang yang mempunyai uang senilai harga hewan qurban, akan tetapi kebutuhan pokok bagi dirinya dan pihak yang wajib dinafkahi akan kekurangan di saat hari raya Idul Adha atau hari tasyriq, maka ia bukan tergolong mampu berqurban. Sebagian ulama hanya mensyaratkan harta yang ia gunakan untuk berqurban melebihi kebutuhan nafkah wajib di saat hari dan malam Idul Adlha saja.

Berpijak dari pendapat ini, seseorang yang mempunyai uang senilai harga hewan qurban, semisal tiga juta yang cukup untuk membeli kambing, akan tetapi kebutuhan pokok bagi dirinya dan keluarganya akan kekurangan di saat hari raya dan malamnya, maka ia bukan tergolong mampu berkurban. Apabila kebutuhan pokok di hari dan malam Idul Adha terpenuhi, namun tidak mencukupi untuk kebutuhan pokok di hari tasyriq, maka tergolong orang yang mampu berkurban.

Qurban Tanda Cinta Bersama Lazis Jateng

Sejatinya sahabat, kesemuanya kembali kepada esensi saat kita menunaikan ibadah qurban. Sebab yang Allah nilai adalah ketaqwaan kita saat mempersembahkan hewan terbaik untuk-Nya.

Nah, jadi karena keutamaan ibadah qurban ini sangat besar, jangan sampai terlewat ya kesempatan yang baik ini sahabat. Yuk tunaikan ibadah qurbanmu bersamai kami, melalui :

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Baca Lainnya

Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *