LAZiS JATENG – Bulan Dzulqadah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT. Selain bulan Dzulhijjah, Muharram dan Rajab, bulan musim ibadah juga dimliki bulan Dzulqadah menggabungkan bulan Haji dan Bulan Haram, beribadah di bulan Dzulqadah tentu lebih berat dari pada bulan Ramadhan sebab lingkungan tidak sekondusif saat bulan Ramadhan.
Di antara orang-orang sukses ialah orang yang bisa memanfaatkan momentum bulan ini untuk beribadah kepada Allah Swt, nah berikut ini adalah keutamaan-keutamaan di bulan Dzulqa’dah antara lain :
Bulan Dzulqa’dah: Bagian dari 4 Bulan Haram
Seperti yang dilansir dari rumaysho, bulan Dzulqa’dah saat ini termasuk bulan haram yakni bulan suci. Pada bulan suci semacam bulan ini dilarang keras melakukan tindak kejahatan dan maksiat.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)
Disebut dengan bulan haram karena pada bulan tersebut diharamkan maksiat dengan keras, begitu pula pembunuhan. Demikian kata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di dalam kitab beliau Taisir Al Karimir Rahman.
Baca Juga: 3 Alasan Kenapa Berqurban di LAZiS Jateng
Bulan Dzulqa’dah Juga Merupakan Salah Satu Dari Bulan-bulan Haji (Asyhrul Hajj)
Dzulqa’dah merupakan salah satu dari bulan-bulan haji (asyhrul hajj) yang dijelaskan Allah dalam firman-Nya:
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklum..” (QS. Al Baqarah: 187)
Bulan-bulan haji ini dikhususkan oleh Allah dengan ibadah haji, dan Allah mengkhususkan bulan-bulan ini sebagai waktu pelaksanaannya. Sementara umrah merupakan haji kecil (hajjun ashghar). Maka, waktu yang paling utama untuk umrah adalah pada bulan-bulan haji. Sedangkan Dzulqa’dah berada di tengah-tengah bulan haji tersebut.
Dalam Tafsir Ibni Katsir dikemukakan bahwa asyhurun ma’lumat (bulan-bulan yang telah diketahui) merupakan bulan yang tidak sah ihram untuk menunaikan haji kecuali pada bulan-bulan ini dan ini pendapat yang benar (sahih).
Pahala yang Besar Melakukan Umroh
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah menjelaskan bahwasanya menunaikan umrah di bulan-bulan haji sama halnya dengan menunaikan haji di bulan-bulan haji. Bulan-bulan haji ini dikhususkan oleh Allah SWT dengan ibadah haji, dan Allah mengkhususkan bulan-bulan ini sebagai waktu pelaksanaannya.
Sementara umrah merupakan haji kecil (hajjun ashghar). Maka, waktu yang paling utama untuk umrah adalah pada bulan-bulan haji. Sedangka, Dzulqa’dah berada di tengah-tengah bulan haji tersebut (Zaadul Ma’aad II/96).
Turunnya Kitab Taurat Kepada Nabi Musa as
Selain tiga peristiwa penting di atas, ada juga salah satu peristiwa luar biasa yang terjadi pada bulan Dzulqa’dah, yaitu pembicaraan Nabi Musa dengan Allah ketika menerima wahyu berupa kitab Taurat, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, yaitu:
“Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan dan telah berfirman (langsung) kepadanya (Musa)” (QS. Al-A’raf ayat 143). Imam Ibnu Katsir ad-Dimisyqi (wafat 774 H) dalam kitab tafsirnya mengutip beberapa pendapat mayoritas ulama tasir, di antaranya Imam Mujahid, Masruq, dan Ibnu Juraih, bahwa kejadian di atas terjadi pada bulan Dzulqa’dah. (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil Azhim, h. 468).
Yuk, sahabat manfaatkan momentum tersebut untuk semaksimal mungkin kita beribadah kepada Allah SWT dengan maksimalkan amalmu di pagi ini dengan tunaikan qurban melalui: