SOLO- Sabtu (29/8), Lazis Jateng mengadakan Doa untuk Negeri Bersama 1000 Anak Yatim dan Dhuafa. Acara tersebut dihadiri oleh 291 Anak Yatim dan Dhuafa yang ikut doa bersama serta menerima santunan. Anak-anak yatim di Semarang mengikuti Doa Bersama secara langsung dengan ustadz Usep Badruzzaman, sedangkan Sembilan cabang Lazis Jateng lainnya mengikutinya secara daring melalui aplikasi zoom.
Lembaga Kesejahteraan Sosial dan Anak (LKSA) Ihsan Sakeena Solo yang merupakan pesantren yatim binaan Lazis Jateng Solo turut berpartisipasi secara daring. Kegiatan ini diisi dengan serangkaian acara, mulai dari pembukaan, tilawatil quran, hiburan (nasyid), santunan, tausyiah oleh Ustad Usep Badruzzaman, dan ditutup dengan Doa Bersama.
Karena masih dalam masa pandemi, acara tersebut berlangsung di asrama atau diserahkan pada masing-masing cabang Lazis Jateng yang tersebar di Sembilan Kabupaten atau Kota di Jawa Tengah. Lazis Jateng Solo menggelar kegiatan Doa untuk Negeri Bersama 1000 Anak Yatim dan Dhuafa di pesantren yatim Ihsan Sakeena yang beralamatkan di Jajar, Laweyan, Surakarta.
“Meski melalui zoom meet dan dilaksanakan di asrama masing-masing, namun acara tersebut tetap berjalan khidmat dan penuh antusias dari peserta,” Agus Margiyanto, musyrif asrama Ihsan Sakeena Solo menuturkan.
“Meski melalui zoom meet dan dilaksanakan di asrama masing-masing, namun acara tersebut tetap berjalan khidmat dan penuh antusias dari peserta,” Agus Margiyanto, musyrif asrama Ihsan Sakeena Solo menuturkan.
Acara dimulai pukul 16.30 WIB hingga menjelang adzan maghrib dan dilanjutkan buka bersama.
LKSA Ihsan Sakeena berharap agar acara semacam ini suatu saat bisa dilakukan secara langsung selepas pandemi agar dapat memupuk persaudaraan. “Masyaallah Tabarakallah, acara ini sangat luar biasa. Semoga ke depanya bisa langsung bertatap muka dengan anak-anak yatim di belahan kota yang lain sehingga mampu memupuk tali persaudaraan yang kuat,” Agus memaparkan.
Lazis Jateng mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, karena event ini terselenggara atas dukungan para donatur, beberapa komunitas, majlis ta’lim, dan stake holder terkait. Pada doa bersama tersebut, doa yang dilangitkan berbagai macam, termasuk harapan agar negeri ini ke depan menjadi Baladatun Thoyyibatun Warabbun Ghafur.[]