Nabi Muhammad adalah figur yang layak dijadikan sebagai teladan dalam berperilaku. Beliau merupakan pembimbing dan pemberi petunjuk kepada manusia dalam memandang hidup, bersikap, serta bertingkah laku yang sesuai dengan tata aturan Allah SWT. Nabi Muhammad membimbing manusia tidak hanya melalui lisan saja, akan tetapi juga memberikan contoh nyata melalui teladan yang dipraktikkan dalam kehidupan kesehariannya. Bahkan terhadap orang-orang yang membencinya, Nabi masih berperilaku baik. Nabi Muhammad merupakan sosok yang memiliki sifat kasih sayang yang tinggi. Untuk itu, banyak sekali orang-orang yang memuji akhlak Nabi Muhammad yang begitu mengagumkan.
Maulid Nabi adalah sebuah upacara keagamaan yang diadakan kaum muslimin untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad, Rasulullah SAW. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam setelah Nabi Muhammad wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kebahagiaan dan penghormatan kepada Rasulullah, Muhammad SAW, dengan cara menyanjung Nabi, mengenang, memuliakan dan mengikuti perilaku yang terpuji dari diri Rasulullah SAW. Hal tersebut diadakan dengan harapan menumbuhkan rasa cinta pada Rasululllah SAW sehingga mampu meneladani kemuliaan akhlak Rasulullah SAW dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Peringatan malid nabi tidak pernah dijumpai di zaman Rasulullah SAW. Umat islam melakukan perayaan ini sebagai wujud penghormatan kepada Rasulullah SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi umat manusia. Oleh sebab itu, tidak ada panduan mengenai bentuk kegiatan khusus untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad. Setiap muslim diperkenankan memperingati hari maulid Nabi asalkan diwujudkan dengan cara yang baik, dan niatnya untuk memuliakan Rasulullah SAW.
Salah satu bentuk acara yang dapat dilakukan untuk memperingati maulid Nabi yaitu acara pembinaan sosial keagamaan pada para lanjut usia (lansia) di panti jompo. Pembinaan sosial keagamaan adalah bentuk berbagi kasih dengan cara memberikan bimbingan, pengertian, dan peningkatan perasaan beragama, serta santunan sosial agar terbentuk jiwa seseorang muslim yang bertaqwa. Lansia yang dititipkan di panti jompo merupakan orang-orang yang terlantar yang sudah tidak memiliki keluarga dan mereka memiliki keterbatasan pendidikan dan pengetahuan, sehingga banyak lansia belum begitu memahami tentang keagamaan, seperti tata cara beribadah.
Perayaan Maulid Nabi dilakukan di panti jompo supaya dapat memberikan wawasan keagamaan yang pernah diajarkan Rasulullah SAW kepada para lansia. Dengan adanya perayaan maulid nabi bersama para lansia, para lansia diharapkan dapat meningkatkan motivasinya dalam beribadah kepada Allah SWT seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW sebagai seorang yang paling baik ibadahnya kepada Allah SWT, serta paling baik perilaku dan sifatnya kepada semua manusia.
Oleh karena itu, dalam memperingati maulid nabi Muhammad, Lazis Jateng berencana menyelenggarakan pembinaan sosial keagamaan kepada para lansia untuk meneladani akhlak Rasulullah yang memiliki sifat kasih sayang yang tinggi terhadap sesame manusia. Rasulullah merupakan manusia yang terbaik dalam membangun interaksi dengan sesame manusia, serta yang paling penyayang. Rasulullah menyayangi keluarga, anak-anak kecil, para pemuda, bahkan para orang lanjut usia. Rasulullah tidak pernah membeda-bedakan perilakunya baik kepada yang masih muda atau tua serta kaya atau kurang mampu.
Tujuan dari adanya pembianaan sosial keagamaan kepada para lansia pada peringatan maulid nabi Muhammad yaitu untuk berbagi kasih berupa pengetahuan dan motivasi kepada para lansia supaya semangat beribadah pada Allah dengan meneladani Rasulullah. Selain itu, para lansia diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran iman, tanggung jawab moral dan pengembangan kepribadian serta mempertebal ketaqwaan terhadap Allah SWT.
Referensi :