LAZiS JATENG – Sahabat, dalam Islam sedekah merupakan amalan yang dapat dilakukan kapan pun dan kepada siapa pun. Meski begitu, ada beberapa golongan yang berhak didahulukan untuk diberikan sedekah menurut sunah Rasulullah, loh. Kira-kira siapa saja ya yang berhak menerima sedekah?
Nah, sedekah berasal dari bahasa Arab shadaqa yang berarti “benar” atau “jujur”. Menurut istilah, sedekah adalah kegiatan memberikan bantuan kepada yang berhak menerimanya.
Hukum sedekah adalah sunnah muakkad, yaitu sangat dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah wajib. Namun, apabila seseorang memiliki harta dalam jumlah tertentu, maka hukum sedekahnya berubah menjadi wajib.
Dalam kehidupan sehari-hari, sedekah tidak selalu berkaitan dengan harta. Sedekah pada dasarnya mencakup semua perbuatan mulia, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik atau materi/ non materi, seperti mengorbankan waktu untuk membantu orang, menyingkirkan halangan di jalan, senyum kepada saudara, dan lainnya.
Dalam hal ini, orang yang berhak menerima sedekah siapa saja sih? Bagaimana urutan penerima sedekah yang benar dalam Islam? Yuk, kita simak penjelasan selengkapnya dalam ulasan berikut ini, ya.
Golongan Orang yang Berhak Menerima Sedekah
Dirangkum dari buku 101 Info Tentang Sedekah karya Ridwan Abqary, sedekah sejatinya dapat diberikan kepada siapa saja, mulai dari orang tua, saudara, teman, tetangga, hingga orang yang tidak dikenal sekalipun.
Sedekah tidak terbatas pada tempat dan golongan tertentu, semua orang berhak mendapatkan bantuan. Akan tetapi, ada dua golongan utama yang berhak untuk diberikan sedekah, di antaranya:
1. Sesama Muslim
Bersedekah ke sesama Muslim harus lebih diutamakan daripada bersedekah kepada non-Muslim, apalagi jika seorang Muslim tersebut adalah fakir miskin atau kaum yang benar-benar membutuhkan.
2. Siapa Saja Dilihat dari Keadaan Si Penerima Sedekah
Dalam hal ini, semua umat manusia berhak menerima sedekah, tidak peduli apa agama, suku, ras, kebangsaan, dan status sosialnya. Yang terpenting adalah penerima sedekah dapat dilihat dengan jelas bahwa ia memang membutuhkan bantuan, baik berupa bantuan materi maupun non-materi.
Urutan Penerima Sedekah Sesuai Sunnah Rasulullah
Selain golongan yang telah disebutkan, ada beberapa urutan penerima sedekah yang lebih diutamakan menurut sunnah Rasulullah SAW. Dihimpun dari buku Kehebatan Sedekah karya Fuad Abdurrahman, berikut urutannya.
1. Keluarga
Pihak pertama yang harus lebih didahulukan dalam pembagian sedekah adalah keluarga, yaitu orang-orang yang paling dekat dalam kehidupan sehari-hari.
Sedekah kepada keluarga inti, seperti orangtua, anak, atau istri harus lebih diutamakan sebelum memberikannya kepada orang lain. Perkara ini juga telah disepakati oleh para ulama berdasarkan beberapa hadist, salah satunya yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri.
Suatu hari selepas shalat Idul Adha atau Idul Fitri, Rasulullah memberikan petuah kepada kaum wanita untuk bersedekah. “Wahai para wanita sekalian, bersedekahlah! Sebab aku itu melihat mayoritas dari kalian adalah penghuni neraka!”
Selepas berkhutbah, Rasulullah memutuskan untuk pulang ke kediamannya. Kemudian, Zainab istri Abdullah bin Mas’ud mendatanginya dan mengutarakan niatnya untuk bersedekah.
“Ya Rasul. Tadi Anda menyuruh untuk bersedekah hari ini. Ini saya punya perhiasan. Saya ingin mensedekahkan barang milikku ini. Namun Ibnu Mas’ud (suamiku) mengira bahwa dia dan anaknya lebih berhak saya kasih sedekah daripada orang lain.“
Rasul kemudian menegaskan, “Memang benar apa yang dikatakan Ibnu Mas’ud itu. Suami dan anakmu lebih berhak diberikan sedekah daripada orang lain.” (HR. Bukhari: 1462)
Baca Juga: Perbedaan & Manfaat Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf
2. Tetangga yang Membutuhkan
Tetangga adalah urutan orang yang paling diutamakan untuk menerima sedekah setelah keluarga. Tetangga yang diberi sedekah sebaiknya adalah mereka yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan, seperti janda, duda, atau yatim piatu, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 36.
… وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ…
Artinya “Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.” (QS. An-Nisa[4]:36)
Hal ini juga diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadist riwayat Muslim. Beliau bersabda kepada Abu Dzar, “Wahai Abu Dzar, jika kamu memasak sup, maka perbanyaklah kuahnya, lalu bagilah sebagiannya kepada tetanggamu.” (HR. Muslim)
3. Sedekah Kepada Orang Lain yang Membutuhkan
Jika kebutuhan keluarga dan orang terdekat sudah tercukupi, sedekah boleh dibagikan kepada siapa pun yang membutuhkan, meskipun pemberi tidak mengenal penerimanya.
Salah satu cara bersedekah kepada orang lain yang membutuhkan adalah melalui perantara lembaga penyalur. Lembaga semacam ini biasanya akan menyalurkan sedekah langsung ke panti asuhan, panti jompo, lokasi bencana alam, dan lain-lain. Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian fakir, maka mulailah (sedekah) dari dirinya sendiri, jika ada kelebihan lalu ke ke keluarganya, jika ada kelebihan lalu ke kerabatnya, jika ada kelebihan maka silahkan ia bersedekah ke sana atau ke sini.” (HR. Ahmad dan Muslim)
Nah, sahabat, itu tadi beberapa urutan pihak-pihak yang berkah menerima sedekah menurut Islam. Meskipun dalam keadaan sempit maupun lapang, usahakan kita untuk senantiasa mengamalkan amalan yang satu ini ya sahabat.
InsyaAllah, balasan tak terkira yang Allah berikan akan kita dapatkan, baik di dunia maupun di akhirat, jika kita ikhlas mengerjakannya. Selanjutnya, Kamu juga bisa bersamai ikhtiar kami bahagiakan saudara yang membutuhkan dengan bersedekah melalui LAZiS Jateng