JATENG.LAZiS Jateng Online–Jumat (9/10), pukul 06.00 hingga siang, tim LAZiS Jateng melaksanakan program komunitas Jumat Berbagi di beberapa cabang di Jawa Tengah tepatnya di cabang Semarang, Salatiga dan Sragen.
Sejumlah 287 kotak nasi dan 400 tusuk sate dibagikan oleh LAZiS Jateng Cabang Salatiga ke Pasar Raya Salatiga. Paket nasi dibagikan kepada pengamen, tukang becak, dan penjuang nafkah lainnya yang ada di sekitar pasar. Di Sragen, sebanyak 70 paket nasi kotak dibagikan kepada pekerja dan penjaga makam di TPU SI Sragen, tukang becak di sekitar RSUD Sragen serta warga yang sedang mencari nafkah di TPA Manding. Selanjutnya di Semarang dibagikan 150 nasi kotak ke 3 kecamatan yakni Genuk, Semarang Selatan, dan Banyumanik.
Pada kesempatan kali ini, program Jumat Berbagi di Semarang bekerjasama dengan pedagang lokal, yakni Narto pedagang warung nasi kuning, Zun pedagang warung soto, dan Mukhtifiyah pedagang warung gudeg. Bersama pedagang lokal tersebut, pembagian yang dimulai dari pukul 06.00 langsung ludes dalam hitungan jam.
“Langsung ludes nasi gudegnya Mba. Dan beberapa yang hadir ikut kontribusi donasi Jumat berbagi selanjutnya,” ujar pedagang warung gudeg yang akrab disapa Bu Mukhtifiyah.
Berdasarkan penjelasan Praptami Susilowati, amil LAZiS Jateng cabang Semarang Mukhtifiyah sudah berjualan nasi gudeg sejak tujuh tahun yang lalu. Warung gudeg tersebut menjadi ikhtiar untuk menghidupi kebutuhan keluarga serta menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah terbaik. Ia memiliki dua orang anak, dan semua sekolah di pondok. Ia ingin anaknya menjadi ahli agama dan seorang hafidz/ah, sehingga ia terus semangat untuk berdagang dengan jalan yang baik. Program berbagi nasi ini termasuk hal yang sudah ia rencanakan melalui adanya warung berkah tiap Jumat, dan ternyata atas izin Allah dipertemukan dengan Lazis Jateng.
Sedang di Sragen, Jumat Berbagi memberikan kesan tersendiri bagi warga di sekitaran TPA Manding. Azizah, amil LAZiS Jateng cabang Sragen mengatakan bahwa ia mendapatkan cerita dari salah satu pencari nafkah disana yang bernama Sumini. Di usianya yang sudah menginjak 49 tahun Sumini masih berjuang mencari nafkah dengan cara mengumpulkan plastik bekas. Ia merasa senang saat tim LAZiS Jateng datang.
“Alhamdulillah, terima kasih LAZiS Jateng. Dapat nasi jadi tidak perlu lagi beli nasi buat makan. Semoga barokah untuk donatur dan Lazis Jateng dilancarkan program-program seperti ini,” ungkap Sumini dengan bahagia. (LAZiS Jateng/ Isna)