Di masa pandemi ini, Lazis Jateng memiliki program lumbung pangan. Yaitu, aksi peduli ketahanan pangan masyarakat. Jumat (17/4), Lazis Jateng menyambangi sekaligus membagikan sembako kepada beberapa pengayuh becak, ojol, guru ngaji, dan angkota yang berada di kota Salatiga dan sekitarnya.
“Syukur Alhamdulillah, Jumat (17/4) Lazis Jateng Cabang Salatiga menyampaikan amanah para donatur untuk membantu mereka yang terdampak secara ekonomi dari wabah Covid-19,” terang Relawan penyaluran Lazis Jateng Salatiga, Syihab buddin.
Dia menambahkan bahwa total lima puluh dua paket bantuan ketahanan pangan berupa paket sembako tunai disampaikan kepada mereka yang berhak menerimanya.
Paket sembako tersebut diterima dengan rasa senang oleh masyarakat yang berprofesi sebagai pengayuh becak, ojol, guru ngaji, sopir angkota, dan pekerja harian lainya. Adanya pandemi global Covid-19 ini membuat penghasilan mereka turun drastis, seperti yang dialami oleh Mutohar yang berprofesi sebagai pengayuh becak. “Hari ini saya berangkat dari pagi pukul 05.00 sampai 14.00 tidak dapat penumpang sama sekali. Sebelum adanya pandemic virus Covid-19 terkadang saya jam segini sudah dapat 3 penumpang sedikitnya,” bebernya.
Muhammad Irfa’I, pimpinan Lazis Jateng Salatiga berharap bantuan yang diberikan dapat membantu meringankan beban para pekerja harian seperti pengayuh becak, ojol, guru ngaji, dan sopir angkota. “Penurunan angka penghasilan para pekerja harian sangat memprihatinkan, maka dari itu Lazis Jateng Salatiga harus ikut berkontribusi dalam meringankan beban para pekerja harian tersebut,” ujarnya.
Rohekan, seorang guru ngaji menyampaikan rasa syukur dan doanya. “Alhamdulillah, terima kasih kepada para donatur Lazis Jateng Salatiga. Semoga kebaikan ini terus terjaga semua, donatur Lazis Jateng Salatiga sehat, dilindungi oleh Allah Swt, dan terus dalam iman dan Islam.”
Syihab mengatakan bahwa program ini akan terus berlangsung sampai wabah ini bisa teratasi. “Setelah kegiatan berlangsung dengan baik, kami akan tetap terus memberikan kontribusi kepada masyarakat yang terdampak ekonominya,” Syihab bertekad.[]
